life


SATU UNTUK SELAMANYA, MANIS HINGGA MATI
November 16, 2010, 11:40 am
Filed under: kehidupan sosial

Ada begitu banyak hal yang sangat indah di dunia ini, salah satunya adalah pernikahan. Ini sama sekali tak dapat terbantahkan. Melihat bagaimana kedua mempelai menikmati indahnya cinta bak melihat dua permata yang menjadi satu. Lelaki yang begitu tampan meninggalkan rumahnya untuk bersatu dengan wanita berparas indah di sebuah kediaman penuh cinta.

Di rumah baru dibentuklah kehidupan indah yang terlihat tanpa cela. Namun siapa tahu, hanya dengan setitik masalah masa depan rumah tangga pun harus sampai di ujung tanduk. Laki-laki murahan yang hobi menyeleweng atau pun wanita mata duitan umumnya adalah pangkal dari perceraian. Tapi mengapa pernikahan keduanya dapat terjadi, walaupun pada akhirnya hanya menelurkan kebusukan?

Usia pernikahan yang hanya seumur jagung telah merontokan harapan banyak orang atas kedua mempelai di hari pernikahan agar mereka dapat sehidup semati. Angin topan memang sangat suka mengganggu keharmonisan dalam rumah tangga, tapi jika pasangan tersebut memiliki mental kuat dan prinsip kebersamaan hingga akhir hayat, saya rasa perceraian akan menjadi sesuatu yang agak mustahil. Masalahnya adalah terkadang cinta di antara keduanya tidak berlandaskan ketulusan. Zaman sekarang begitu banyak lelaki yang mengatakan bahwa ia sedang jatuh cinta, padahal hanya tertarik pada postur tubuh si mawar merah. Kemudian, banyak pula wanita-wanita pecinta harta yang mendekati seorang pengusaha kaya hanya untuk menguras kantongnya. Saya yakin, jika salah satu dari kedua mempelai adalah tipikal yang demikian, maka usia pernikahan tidak akan lama.

Sebenarnya apakah cinta itu? Saya berpendapat bahwa cinta adalah perasaan untuk memiliki dengan maksud dapat melengkapi, memperindah, dan merawat. Jangan katakan bahwa anda mencintai seseorang lantas menikahinya jika ingin harta atau kepuasan sementara. Kehidupan sosial zaman ini cukup banyak dicemari dengan permasalahan rumah tangga karena pasangan yang berumur tua, tapi mental seperti anak kecil.

Anak-anak muda sekarang banyak yang ingin cepat menikah dan memiliki pasangan, tetapi malas berpikir panjang untuk mempersiapkan rumah tangga. Semuanya berlandaskan pada konsep bahwa “yang penting hati senang.” Banyak anak-anak muda sekarang mentalnya masih bau kencur, tapi sudah merencanakan pesta nikah tanpa memikirkan nasib rumah tangga kelak. Tak ayal, perceraian pun seolah tidak pernah absen setiap detik.

Laki-laki dan wanita yang menikah harus menjadi satu untuk selamanya dan cinta di antara mereka harus tetap manis hingga mati. Apa yang dipersatukan oleh Tuhan tidak boleh dipisahkan oleh manusia. Hendaknya setiap pasangan dapat lebih bersikap dewasa dalam mengarungi hidup yang penuh rintangan ini dan jangan menjadikan perceraian sebagai obat penyembuh masalah.


Leave a Comment so far
Leave a comment



Leave a comment